Minggu, 22 April 2018

Fungsi,Persyaratan dan pengembangan dari Paragraf..

NAMA : RIFQI AGUNG HAKIM

KELAS : 1KB07

DOSEN : AHMAD NASHER


UNIVERSITAS GUNADARMA

Fungsi Paragraf

  1. Dapat mengekspresikan gagasan yang dituangkan dalam tulisan dengan memberikan bentuk sebuah pikiran dan perasaan ke dalam rangkaian kalimat yang tersusun dengan logis dalam suatu kesatuan.
  2. Menandai peralihan gagasan baru untuk sebuah karangan yang terdapat beberapa paragraf, ganti paragraf dapat berarti juga ganti pikiran.
  3. Memudahkan pengorganisasian gagasan untuk yang menulis serta memudahkan dalam pemahaman bagi pembaca.
  4. Memudahkan pengembangan topik sebuah karangan ke dalam satuan unit pemikiran yang lebih kecil.
  5. Memudahkan pengendalian variabel, terlebih pada suatu karangan yang mempunyai beberapa variabel.
Dalam pembentukan/pengembangan paragraf,ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, diantranya:
1.      Kesatuan
Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
2.      Kepaduan
Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat-kalimat yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut.
  • Hubungan yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya, misalnya: lebih-lebih lagi, tambahan, selanjutnya, di samping itu, lalu, seperti halnya dll
  • Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: lain halnya, seperti, meskipun dll
  • Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya; misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya dll
  • Hubungan yang menyatakan akibat/hasil; misal: sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, jadi dll
  • Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: sementara itu, segera, kemudian dll
  • Hubungan yang menyatakan singkatan, misal:  ringkasnya, misalnya, yakni, sesungguhnya dll
  • Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sana, dekat, di seberang dll
3.      Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.
Letak Kalimat Topik dalam Sebuah Paragraf
Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya mengandung satu gagasan pokok saja. Gagasan pokok itu dituangkan ke dalam kalimat topik / kalimat pokok. Kalimat topik/kalimat pokok dalam sebuah paragraf dapat diletakkan, di akhir di awal, di awal dan akhir, atau dalam seluruh paragraf itu.
Pengembangan Paragraf.
Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu.
Secara ringkas, pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan terlalu spesifik sehingga sulit dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan penjelasan yang panjang lebar). Kedua, tempatkanlah kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf. Ketiga, dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail/ perincian-perincian yang tepat. Keempat gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara paragraf.
Paragraf  Berdasarkan Teknik Pengembangannya
1.      Secara Alamiah
Dalam teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu:
– urutan ruang (spasial), membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari bawah ke atas, dan sebagainya;
– urutan waktu (kronologis), menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2.      Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya.
3.      Umum – Khusus & Khusus – Umum (deduktif & induktif)
Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan induktif. Berikut ini secara urut akan disajikan contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif dan induktif.


Sumber : 1. https://kakaongoh.wordpress.com/2016/10/04/pengertian-syarat-ciri-fungsi-jenis-dan-contoh-paragraf-yang-baik/
2.https://ajengtriansari.wordpress.com/2013/07/21/syarat-syarat-pembentukan-dan-pengembangan-paragraf/

KESIMPULAN :
  1. Fungsi pengembangan paragraf contohnya diantaranya memudahkan pengembangan topik sebuah karangan ke dalam satuan unit pemikiran yang lebih kecil.
  2. beberapa persyaratan dalam pengembangan paragraf yaitu kesatuan,kepaduan,kelengkapan.
  3. kesatuan maksudnya saat dikembangkan tidak boleh jauh-jauh dari gagasan pokoknya.
  4. kepaduan maksudnya,kalimat-kalimat yang ada didalam paragraf/kalimat saling mengikat atau mempunyai timbal balik
  5. kelengkapan maksudnya,suatu paragraf perlu kalimat tambahan/pelengkap didalamnya
  6. paragraf berdasarkan tekhnik pengembangannya diantaranya : secara ilmiah, klimaks dan anti klimaks, dan juga Umum – Khusus & Khusus – Umum (deduktif & induktif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar